Lakon “ANTIGONE” dan Seminar “The Body in the Arts and Contemporary Culture”

Antigone sofokles

Tubuh-tubuh bergelantungan, rasa sakit menekan hingga ke dalam otot, ETA: Inquiries in Theatre and Performance dan DarahRouge membawakannya ke dalam pertunjukan teater karya klasik Sofokles, ANTIGONE.

Lakon ini yang kaya akan dan hikmah dan pesan filosofis secara politis yang telah digaungkan kepada para penonton sejak ribuan tahun lalu ini masih bisa menemukan relevansinya dengan isu-isu kekinian dalam menghadapi dunia secara global. Ia berbicara tentang pemilu, fundamentalisme, suara rakyat melawan hukum tertinggi pemerintah, dan memisahkan diri atau menyatu dengan Tuhan serta negara, termasuk permasalahan gender. Teksnya padat dengan makna dari berbagai segi. “Sulit dipercaya bahwa seorang penulis bisa memuat banyak makna dan ulasan sosial ke dalam satu naskah.”, K. Dewantoro berujar.

Kisahnya dimulai dengan Antigone yang bersumpah melawan kehendak Creon yang beradidaya dan memutuskan untuk mengubur saudara lelakinya sendiri, Polynieces, yang telah berdasarkan titah Creon tidak berhak atas penguburan yang layak. Tidak hanya orang yang mengubur Polynieces, tapi juga siapapun yang mempertanyakan negara dan peraturannya dianggap sebagai pengkhianat.

Ini adalah wahana yang kuat mengenai kritik sosial atas bahaya tergelincir ke dalam tirani, intoleransi, dan kekakuan; dan bahaya atas negara menyatukan kekuasan negara dan kekuasaan ilahi. Ini juga adalah menawarkan cermin bagi masyarakat dalam mempertanyakan peran perempuan serta potensinya yang sering diremehkan dalam upaya melepas kekangan lelaki, yaitu mempertanyakan ego.

*

ANTIGONE akan ditampilkan seiring dengan seminar “The Body in the Arts and Contemporary Culture” bersama Dr. Feriyal Aslam (akademikus independen dan penari klasik Pakistan), Dr. Anton Kurmelev (Profesor Tamu dari State Linguistic University, Nizhny Novgorod, Rusia), dan Afrizal Malna (Dewan Kesenian Jakarta), yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.

Seminar ini bertujuan:
1. Menyajikan pemikiran-pemikiran mutakhir dan perspektif baru tentang posisi tubuh dalam kesenian dan kebudayaan kontemporer.
2. Menyediakan ruang diskursif bagi dosen, Mahasiswa, dan lulusan Program Studi Sastra Inggris, mitra akademik mereka dari lembaga lain, dan para praktisi seni agar dapat bertukar dan memproduksi gagasan.
3. Menawarkan cara-cara yang member peluan kesusastraan dan kajian Sastra dapat secara kritis menghasilkan perbincangan tentang tubuh sebagai isu yang relevan melalui interaksi dan kolaborasi interdisipliner.
4. Memajukan upaya membongkar pemisahan kaku antara satu disiplin dan yang lain serta pembedaan antara akademisi dan pelaku seni.

*

Ari Adipurwawidjana, Dosen Sastra Inggris Unpad, memimpin produksi karya ini dengan kolaborasi antara seniman DarahRouge, K. Dewantoro; Profesor Kunjungan asal Rusia, Dr. Anton Kurmelev; dan para anggota dari ETA: Inquiries in Theatre and Performance untuk menciptakan sebuah dunia kotak yang menembus waktu yang terdiri atas rusuk-rusuk metalik tempat tubuh terjatuh ke dalam ruang dibebani ego mereka masing-masing dan dunia politik menubuh pada diri mereka. Berawal dari tahun 1987 dengan terlibat dalam pertunjukan dengan berbagai kelompok, tetapi dalam 4 tahun terakhir ini ia mulai secara intensif terlibat dalam teater berangkat dari minat penelitiannya atas studi-studi poskolonial dan materialisme kultural tempat tubuh dan relasinya dengan ruang dan waktu menjadi situs makna dan signifikansi sosial-politik. Karya terakhirnya dengan ETA: Inquiries in Theatre and Performance adalah “Over the Waste Land Now?” – sebuah karya posdramatik – yang ditampilkan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, sebagai salah satu bagian program berkesinambungan dari Dewan Kesenian Jakarta.

K. Dewantoro adalah aktris yang menetap di Bandung dan telah melanglangbuana di kancah internasional. Ia telah tampil dan melakukan workshop/pelatihan teater di seluruh Indonesia juga di Singapura, Hongkong, Jepang, dan Australia. Pelatihan teaternya telah mengantarkannya belajar dan bekerjasama dengan para seniman senior dan mumpuni di Bali, Sumatra, India, Jepang, serta Eropa, seperti I Ketut Tutur, I Made Siji, I Made Jimat, Sanjucta Panigrahi, Kasturi Pattanaik, Phillip Zarilli, Roberta Carerri, Julia Varley, Kozanna Lucca, Richard Gough, dan I Gede Anisdaal. Teater telah menjadi hobi seriusnya selama lebih dari 26 tahun.

Anton Kurmelev, Profesor Kajian Studi Amerika, diangkat oleh Program Studi Sastra Inggris dan Sastra Rusia Universitas Padjadjaran sebagai Profesor Kunjungan untuk pembelajaran Bahasa dan Sastra Rusia, termasuk kajian dramanya, serta Sastra Amerika. Ia pun memiliki minat yang kuat terhadap dunia teater sejak tumbuh berkembang dalam karya-karya teater yang mana ibu kandungnya banyak terlibat sebagai salah satu desainer kostum untuk pertunjukan-pertunjukan teater di Rusia. Sejak usia 9 tahun, Anton telah tampil di dunia panggung secara profesional. Bahkan sebagai pakar kajian atas karya-karya Tennesse Williams, ia tetap tampil berteater, termasuk sebagai sutradara, untuk para remaja.

Lestari Manggong adalah dosen Sastra Inggris Universitas Padjadjaran yang mengajar kajian sastra dan drama. Minat-minat penelitiannya berfokus kepada isu- isu seksualitas dan gender dalam konteks kolonial dan pasca kolonial. Ia mendorong kegiatan “performance” sebagai bagian integral akademis dalam bidang humaniora. Penelitiannya terhadap tubuh yang performatif serta hubungan antara tubuh yang performatif dan kajian akademis terlihat dari partisipasinya dalam sejumlah
workshop internasional yang diadakan oleh para praktisi dari Australia, Singapura, dan Indonesia (Melati Suryodarmo), termasuk konferensi internasional.

 

*

Ditampilkan dalam Bahasa Inggris.
Penampilan dalam Bahasa Indonesia segera menyusul.

Sutradara dan Desain Panggung: Ari Adipurwawidjana

Desain Kostum: Lestari Manggung
Konseptor Topeng: K. Dewantoro
Desain dan Konstruksi Topeng: Poetra Noesantara
Tata Panggung dan Lampu: Alwin F. Wallidaeny
Aransemen Musik: Andhika Mahesa Nugraha
Asisten Pengarah Panggung: Imang Susu
Dokumentasi: Dhini Yulietta Sari
Manajemen Publikasi: DarahRouge

*

Untuk informasi selengkapnya, kunjungi blog/website kami.
Atau kirimkan sms untuk pemesanan tiket ke nomor:

Harga tiket:
Umum: Rp 35.000, –
Mahasiswa: Rp 25.000,-
Seniman Independen: Rp 20.000,-
Kelompok (minimal 10 orang): Rp 20.000,-

*